Kamis, 01 September 2016

BUNGAKU

Puisi ini kupersembahkan kepada bunga-bunga yang pernah kupetik walaupun telah layu namun harum semerbak akan jadi kenangan selalu.

Malam itulah malamku
Ku lihat bunga pagi
Menggoncang hati kecilku
Membangunkan mimpi burukku

Bungaku...
Semua harapanku hilang
namun kau buka hati yang rapuh
yakinkah tangan lembutmu dapat kupegang
bila suatu saat ku kejar kau
jangan kau tanyakan
mengapa aku menyukaimu

Jika kau meratapi semua sirna
ijinkan ku usap air matamu
walaupun lusuh tangan ini tak pantas
jernih bola matamu sebening senyummu

Bungaku...
Aku butuh aroma yang penuh embun itu
harum semerbak menghiasi jiwa
senyum manis menggetarkan kalbu
seakan ku ingin kecup keningmu
namun aku tak punya apa-apa
hanya ada sebenih cinta di lubuk hati

Bungaku...
Pejamkan matamu dan bermimpilah
ku 'kan rangkai kisah yang hilang

Adams Sophiano
Juli 2014

Re-Writed
1 September 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar