Senin, 22 Mei 2017

Bangkit untuk Masa Depan Indonesia



20 Mei 2017, Kita memperingati hari kebangkitan bangsa kita ditengah isu kebangsaan sekarang yaitu munculnya perbedaan paham yang memunculkan demonstrasi masa atas nama keadilan, kelompok paham garis keras yang mengancam ideologi Pancasila, dan kasus-kasus korupsi serta berbagai macam masalah lainnya. Kita begitu lelah mendengar dan melihat berita-berita di televisi menyangkut politik dan hukum yang kita lihat penuh kepalsuan dan sandiwara serta keadilan yang berat sebelah. Sehingga banyak dari kita bosan dan malah semakin pesimis atau apatis atas negara kita sendiri. Adapun kita yang sadar  pun tertunduk karena entah sudah hilang harapan atau menyerah karena keadaan yang jauh dari tujuan kita.
Tulisan yang saya posting ini bermaksud untuk menumbuhkan semangat yang hampir patah bagi kita yang berjuang demi NKRI dan mengokohkan harapan kita untuk meneruskan perjuangan pahlawan kita yang dulunya memerdekakan bangsa ini dari penjajahan.

Berbulan-bulan saya mengikuti, menonton dan merenungkan apa yang terjadi akhir-akhir ini di Negara kita, sebagai mahasiswa yang peduli dengan masalah perpolitikan di Indonesia saya sungguh prihatin dengan apa yang terjadi terhadap seorang pemimpin yang benar-benar tulus mengabdi bagi Negara malah dihalang-halangi dan dihambat ya mungkin karena dia terlalu jujur dan berpihak kepada rakyatnya sehingga orang yang tidak suka terhadapnya bahkan kepentingannya dihalangi menjadi benci dan memanfaatkan kelemahannya untuk menghancurkan hidupnya, itulah yang saya lihat dan saya amati terjadi pada orang-orang yang jujur di negara kita siapa saja itu baik guru, dokter, pegawai pemerintah, dan sebagainya.

Potret seperti itulah yang terjadi di negara kita, mungkin ada beberapa yang marah dan diketuk pintu hatinya untuk merubah namun hanya cukup sampai itu, mengapa ? karena dia berpikir apa manfaatnya bagiku malah bakal membahayakan diriku, ketakutan dalam dirinya menjadi kekuatan bagi yang memanfaatkannya.

Sungguh banyak masalah dalam negara yang tanpa kita sadari bakal menggoyahkan persatuan kita, negara kita sangat kaya, berbagai macam pesona ada didalamnya, dan itu menjadi modal untuk memperkaya diri, nah itulah sumber dari kekuatan berbagai macam kepentingan-kepentingan individu ataupun kelompok yang ingin mengambil sumber daya yang ada di Indonesia tanpa ingin tersaingi atau peduli dengan kondisi masyarakat ketika mereka dihalangi oleh pihak yang idealis terhadap bangsanya maka mereka dengan uang dikantongnya memanfaatkan perbedaan ini untuk menghancurkan pihak yang menghalangi mereka jadilah chaos seperti yang negara kita rasakan saat ini. Sungguh rumit ya itulah karena mental kita bangsa Indonesia masih sangat lemah untuk menjadi negara yang kuat.

Meskipun begitu ternyata banyak bibit nasionalis atau mereka yang sadar dan peduli terhadap bangsa ini, terlihat dari media sosial yang begitu banyak membela mereka yang loyal terhadap Pancasila, dan dari sinilah ternyata harapan untuk kebangkitan yang nyata masih ada bahkan banyak sekali. Jadi kawan-kawan jangan merasa sendiri dan jangan takut untuk bersuara menyatakan #Kami Indonesia

Bangga sebagai bangsa Indonesia, beribu macam kelebihan negara kita dibanding negara lain yang belum kita sadari yang semua itu tertutupi oleh ketakutan dan kurang peduli kita, ayo kawan-kawan telusuri dan cari tahu seluk beluk bangsa kita, negara kita dari dulu memiliki berbagai macam anekaragam budaya yang kaya walaupun rawan untuk pecah namun tidak menutup juga kekuatan kita ada di situ.
Bangkitlah ! kita sudah lama berjalan di tempat setiap hari yang kita lihat hanya memperdebatkan masalah perbedaan karena identitas kita yang tak sama, disana masih banyak mereka anak-anak Indonesia yang berprestasi yang jarang disorot memberi harapan kita bahwa kita bisa bangkit dengan jalan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia
Berkaryalah untuk negeri, memang banyak hambatan namun kita harus tetap percaya bahwa kita bisa meraih cita-cita kita untuk Indonesia, dimanapun kita belajar , baik di dalam negeri ataupun diluar negeri kita harus kembali dan bekerja untuk kemajuan daerah dan bangsa kita. Ada banyak cara kita mencintai Indonesia tentu bukan hanya perkataan saja namun dengan pekerjaan di bidang yang kita tekuni.
.
Ayo anak bangsa, bangkitlah, masa depan Indonesia ada ditanganmu !

Jumat, 05 Mei 2017

Candu


Selamat Hari Pendidikan Nasional

Mei 2017 Hmmmm ternyata kita sudah memasuki perjalanan dalam pertengahan tahun 2017 ya kawan-kawan, begitu banyak harapan di masa depan yang banyak ingin kita capai, bagi saya ini merupakan hal yang luar biasa karena saya menjadi terus bergerak karena ada harapan besar di masa depan. Nah ditengah perbaikan proposal penelitian saya atau bahasa gaulnya “Revisi” tiba-tiba ada sedikit ilham untuk menulis sebuah gagasan. Apa ya ? Hmmm let’s go
Masa sekarang adalah hasil dari yang kita lakukan dari masa lalu dan bisa berdampak memungkinkan bagi masa depan ya akhir-akhir ini saya terlalu terobsesi dengan garis-garis waktu.
Berbicara mengenai waktu saya sedikit meneliti tentang kehidupan jaman modern yang semakin maju ini atau hmmmm mungkin malah susah membedakan yang mana maju yang mana mundur. Umur kita semakin bertambah, peradaban sudah berubah, lingkungan yang hidup bersama kita pun tak sadar telah berbeda, namun yang paling kelihatan menurut saya adalah “Teknologi”.
Well, betul , Teknologi sudah semakin canggih sungguh membuat kita seharusnya mudah untuk bekerja ini itu, namun ..... ya seperti yang saya lihat bahkan terhadap diri saya sendiri karena terbuai dengan belaian kemudahan membuat kita menghabiskan waktu untuk terus terjaga dalam pusaran dunia maya.
Salah satu pengguna media sosial terbanyak di dunia adalah di kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia, yang saya lihat masyarakat Indonesia kebanyakan sekarang ini sudah kecanduan dengan teknologi bahkan membuat kemudahan ini menjadi berbahaya bagi segi apapun contohnya dengan penyebaran berita “Hoax” yang membuat kita menjadi resah dan gelisah bahkan bisa menimbulkan perpecahan bangsa. Sementara itu pemuda dan remaja memiliki kebiasaan yang konsumtif , salah satu faktornya adalah karena kita senang untuk ikut dalam istilah “Kekinian”. Apapun itu yang keren dan trendy harus diikuti kalau ketinggalan siap-siap kena stigma “ketinggalan” sehingga timbullah rasa malu dalam norma sosial. Budaya tersebut sangat melekat di masyarakat Indonesia akhir-akhir ini ya mungkin semenjak hadirnya teknologi handphone lalu media sosial, apapun yang “kekinian” haruslah diikuti agar mendapat pengakuan keren walaupun harus mengorbankan rasa, cinta dan nyawa. Bahkan jati diri kita pun dihapus oleh diri kita sendiri.
Remaja dan Pemuda ya saya mengerti ego, emosi dan cara berpikirnya pun masih menggebu-gebu karena itu apapun yang keren harus ikut. Disini peran pendidikan sangat penting kebetulan nih baru aja kita memperingati Hari Pendidikan Nasional, yang harusnya mengingatkan kita arti dari pendidikan sendiri yaitu berbagi ilmu bukan sekedar mengajar dan mengajar namun juga mendampingi.
Kembali lagi berbicara mengenai kemajuan teknologi yang membuat masyarakat banyak menyukai berbagai barang canggih yang harusnya tidak perlu mereka punya namun karena yang saya bicarakan tadi maka laris manislah produk luar ke dalam negeri kita, Padahal kebanyakan hal semacam ini sebenarnya hanyalah bersifat sementara dan semu semata, kita menjadi lupa waktu, materi kita habis, dan tanpa sadar menyusahkan diri kita hanya untuk mengejar gengsi di dunia ini. Bukan bermaksud menghakimi teknologi atau semacamnya disini adalah bentuk pandangan saya mengenai hal disekitar kita, bahwa candu itu tidak baik, segala macam sesuatu yang berlebihan itu adalah racun. Well, pemerintah harusnya memiliki perhatian khusus disini mengajarkan hal yang baik kepada generasi melalui pendidikan yang sesuai dengan Ideologi kita Pancasila, yang bukan hanya mengedepankan biaya dan fasilitas namun lebih ke kemajuan berpikir dari yang di didik di sekolah.

Well sedikit saja yang dapat saya ungkapkan

Adams Sophiano
5 Mei 2017