Selasa, 18 Oktober 2016

Pelangi





Kehadiranmu yang datang setelah badai hujan berhenti
Memberikan aku harapan akan warna-warni yang berseri
Indah disetiap garis gradienmu seakan tak berhenti memelukku
Aku membutuhkanmu disaat aku kedinginan dibasahi titik hujan yang panjang
Sayangnya kau tak selalu datang pasti meski setelah hujan aku terus mencari

Terimakasih, meski kau datang hanya sesaat
Kau masih selalu kuharapkan datang
Disaat tangis hujan mengguyur bumi
Kau selalu berjanji untuk datang walaupun aku tak perduli kau tepati atau tidak

Mungkin aku terlalu naif
Membohongi diriku dan dunia
Bahwa kau pasti selalu datang tak hanya sesaat 

Aku merindukanmu
Bukan berarti kau harus dapat kumiliki
Namun ku hanya ingin membuktikan
Bahwa aku juga bisa mencintai dengan sebenarnya

Walaupun aku belum siap kehilangan disetiap titik indahmu
yang begitu cepat untuk pergi
Namun aku bahagia karena aku bisa membuktikan....

Palangka Raya, 18 Oktober 2016


Sajak diatas terinspirasi dari Filosopi Pelangi yang disampaikan pada lirik lagu Pelangi milik Hivi, berhubung saya lagi suka dengan liriknya yang menurut saya pas dengan suasana hati saya saat ini.


Senin, 17 Oktober 2016

Curahan Singkat untuk Melawan

Tulisan ini teruntuk siapa saja yang masih terbuka hati untuk negeri...

Kepada siapapun yang melihat dan mendengar harapan saya ini, mari kita buka hati dan peduli

Saat kita menyaksikan lewat media massa maupun media online banyak disekeliling kita pergumulan sosial yang membuat hati kita bergejolak, terkhususnya dengan berita yang hangat saat ini "Ahok Menhina Ayat Al-Qur'an" , hal-hal yang berbau SARA merupakan sesuatu yang sensitif apalagi di tanah air kita, sehingga kita mudah terpancing emosi dan berdampak pada berbagai macam hal.
Kita yang masih peduli dan sadar akan pasti bergumam "Sebegini parahnya kah kehidupan sosial kita ?"

Tanpa bermaksud menjudge atau menggurui, tulisan ini merupakan suatu tanggapan terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak perlu kita perdebatkan. Saya bukan ahli kitab suci dan cerdas dalam pengetahuan beragama namun sangat peduli dengan persatuan Negeri.

Dengan suara hati ini saya sebagai orang yang sangat mencintai Indonesia, merasa sangat sedih melihat tingkah laku sebagian masyararakat yang mudah terpancing akan isu-isu yang belum tentu benar seakan-akan semua apa yang diberitakan adalah benar, apalagi jika sudah menyentuh SARA, yang sangat sensitif dengan masyarakat di Indonesia saat ini. Oke... well anggap saja Ahok bersalah walaupun beliau sudah mengklarifikasi video tersebut dengan masuk akal.

Namun yang perlu disesalkan, ada saja pihak yang menjadikan ini kesempatan untuk menjatuhkan martabat Ahok bahkan berpotensi terjadi perpecahan di kita bangsa Indonesia. Ada saja yang suka berbuat demikian, Ahok hanyalah gubernur yang melakukan pekerjaan untuk mengabdi. Namun yang menjadi masalah adalah karena pemimpin yang bukan seperti kemauan kita maka rasa "tidak suka" akan berubah menjadi "kebencian" kalau terus dipupuk dengan baik setiap saat oleh pihak pemecah bangsa.

Terlepas dari semua itu, kawan-kawan kita sebagai pemuda yang menginginkan perubahan, tidak usah terpancing dengan hal semacam itu , kita jangan ikut-ikutan untuk melakukan hal-hal yang semakin memperkeruh keadaan, kita berikan contoh yang baik, berikan aksi untuk memberikan kesadaran kepada sesama bahwa "intoleransi" adalah hal yang sangat berbahaya jika terus dipupuk sehingga memicu "perpecahan" dan "perpecahan" itu akan berdampak besar bagi kita semua.

Think Again !

Negara kita punya satu dasar yaitu Pancasila dengan jargon "Bhinekka Tunggal Ika", bukan dasar atas dasar Agama dan kepercayaan, semua etnis, suka, agama dan golongan manapun bergabung untuk membangun bangsa ini, tidak masalah siapapun yang memimpin didaerah mana dia akan dia pimpin, yang terpenting dia punya hati yang tulus ikhlas untuk jujur bekerja bagi rakyat.

Dan tak kalah penting bagi kita...

Lawan... mari kita lawan siapapun yang memiliki niat untuk memecah belah negeri kita, kita jangan goyah oleh isu-isu yang berbau sensitif , kita harus mengetahui apakah memang seperti itu faktanya, jika memang terbukti pikirkan dengan bijaksana apa dampaknya bagi kita jika berbuat negatif dengan menanggapi isu tersebut ?

Kawan-kawanku dari sekarang kita harus mempersiapkan sedini mungkin untuk merubah mental intoleran, tidak ada mayoritas dan minoritas karena kita satu darah daging. INDONESIA.

Akhirnya saya tutup tulisan saya ini, semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menginspirasi bagi siapa saja.

Adams Sophiano
Palangka Raya, 17 Oktober 2016