Kamis, 22 Januari 2015

Segumpal cerita modul "P2K2"

kuliah di kedokteran tidaklah mudah, perlu rajin dan aktif dalam mencari pengetahuan dalam materi-materi kedokteran, yang menyangkut nyawa manusia ini. oleh karena itu memang harus banyak membaca dan mencari referensi mengenai kedokteran, nah pada postingan kali ini aku akan menulis sedikit pengalaman selama mengikuti kuliah modul Pertolongan Pertama pada Kegawatan dan Kedaruratan (P2K2) kebetulan juga aku adalah ketua modul ini...
Modul P2K2 adalah modul terakhir di semester I PSPD FK Universitas Palangkaraya, namun modul ini meneurutku adalh modul tersulit dan terpadat, walaupun modul-modul kaka tingkat tak sebanding susahnya hahhaha... mulai pada tanggal 13 Desember 2014 adalah hari terakhir modul EBP3KH yaitu materi dari dr.Donna, dan agak sedikit lega bagiku karena modul yang isinya etika dan aturan saat kita menjadi dokter nantinya ini sangat padat dan sedikit membosankan, setelah pulang dari kampus dan baru mau ganti baju, Asus Zenfone5 ku berdering tanda seseorang yang menelpon aku, dan setelah aku ketahui itu dari kakak angkatan 2013 langsung ku angkat

A : Halooo..
F : Haloo.. Adams
A : Iya kak ada apa ya ?
F : Adams , tadi kakak disuruh dr.nirma donna untuk menghubungi kalian angkatan 2014 untuk menghadap beliau sekarang di dekanat,mengenai modul P2K2
A : maaf kak, kenapa harus saya ?
F : kakak cuma ada nomor kamu aja de , bisa kan ?
(sejenak aku berpikir , kalau aku yang ke sana mungkin aku akan menjadi komti P2K2 padahal aku ingin menghindari jabatan itu )
A : iya kak, nanti saja aku hubungi komti 2014 aja ya kak (menghindar wkwkwkwk)
F : oke dams, tapi cepat ya...
A : oke kak makasih
F : yooo

setelah ku menutup telepon tadi, aku sejenak untuk berpikir kalau seandainya aku pergi kesana nanti aku pasti dilimpahi jabatan ketua modul padahal aku sangat menghindari jabatan itu soalnya sangat sulit jika aku menjadi komti aku bukanlah pemimpin yang baik apalagi aku sebenarnya ingin konsentrasi pada modul ini ... namun sejenak ku berpikir apa salahnya aku mencoba ... arrggghhh aku hanya disuruh menghadap aja kan,, lalu ku telpon teman-temanku yang masih ada di kampus yaitu Nova dan Devi namun mereka tidak mengangkatnya, dan tidak lupa aku menelpon Eky selaku komti kami namun tak ada jawaban juga.. wah mungkin memang takdirku sudah hahahah....
begitulah aku langsung berangkat kembali ke kampus, setelah sampai di kampus aku mau minta saran dulu dari Nova dan Devi , atas saran mereka agak sedikit berani aku mencobanya.. dan lalu kami bertiga datang ke dekanat , namun aku sendiri yang menghadap dr.Nirma Donna ..
singkat kata dokter ini ternyata ramah dan asyik juga, dia memberikan aku pengantar sedikit mengenai modul ini, tak lupa juga dia menanyakan siapa komti modul ini, aku langsung menjawab dengan mantap "saya sendiri, dok" , dokter menanggapiku dengan santai " bagus" . mulai dari itulah aku seakan-akan berada di garis start yang ku anggap ini adalah tantangan.. agak sedikit terbantu juga karena bukan hanya dr.nirma donna aja yang mendampingi ternyata juga dr.supak yang tergolong baru di kampus ini.
Mulai dari hari pertama dan seterusnya aku terus mengabarkan kepada teman-temanku mengenai perubahan jadwal dan lain-lain mengenai modul ini. semua itu ku lakukan dengan sabar dan kian makin lama ternyata sabar itu susah juga ya ... apalagi jika ada teman-teman yang bertanya padahal sudah ku ulangi pengumuman tapi gak apa-apa anggap saja itu adalah latihan untuk ku bersabar wkwkwkwk padahal ....
oke lanjut cerita semakin hari memang jadi komti itu tidak mengenakan dimana kita harus terlatih patah hati gimana nggak anggapanya semua nyawa-nyawa teman-temanku sekelas ada ditanganku sendiri, saat ada yang tidak beres dikelas pasti saja aku yang gak enak ... aku saranin buat kalian yang mau jadi komti persiapkan mental kalian baik-baik...
Pada suatu waktu , aku diperhadapkan pada sitkon yang sulit, dimana saat itu adalah pembagian kelompok, ada teman-temanku ingin agar pembagian kelompok secara acak supaya berbeda dengan kelompok yang sudah ada, namun ada juga teman-temanku yang lain agar pembagian kelompok sesuai pilihan masing-masing diri sendiri, walaupun dr.Supak mengatakan harus dibagikan secara acak, namun tetap saja dalam hati nurani ini ada saja rasa bergejolak, namun mau tetap mau aku sebagai komti yang netral harus membagi kelompok secara acak.. langsung saja aku bagi semua mahasiswa di kelas dengan acak, walaupun sebenarnya ada yang kurang setuju, tapi begitulah sebagai komti memandang perbedaan secara objektif. itu adala sebagian pergumulan yang harus ku hadapi, banyak sekali situasi yang rumit dalam posisi ku sebagai komti dimana aku harus bergerak cepat, dan tidak boleh lambat, namun aku bersyukur banyak teman-teman yang juga mengingatkan kepadaku mengenai tugasku disini...
oleh karena itu sebagai komti kita harus bisa bersabar, cepat, tanggap dan jangan lupa kita harus mempunyai rasa tulus dalam hati. Banyak pengalaman dan pelajaran yang ku ambil ketika aku menempuh modul ini bukan saja karena komti tap juga materi di dalamnya menuntut kita agar teliti dan jeli dalam keadaan darurat untuk melakukan pertolongan pertama..
kata terakhir dari saya yang saya kutip dari film "Jokowi"

Jadi orang hebat itu ndak perlu mentereng yang panting hatinya tulus buat orang lain

sekian cerita ini , mudahan bermanfaat ... sampai jumpa

KEEP METAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar