“Dasar
Bucin”
“Si
Bucin mulai beraksi, coy”
Apakah hal ini sama dengan fenomena Bucin? |
Ku tuliskan tulisan yang tidak berguna ini bersama
riuhnya petir dan hujan diluar sana menertawakan aku dalam kegabutan ini...
Tertawalah hujan biarlah aku menuliskan kata-kata
yang membawaku pada wajah-wajah yang menyadari betapa bodohnya mereka menjadi seorang Bucin dan juga betapa bodohnya aku menuliskan artikel yang tidak berfaedah ini..
Bucin
Atau Budak Cinta
Di zaman post-modernisasi ini kita semakin menemukan
banyak istilah-istilah absurd yang
menjadi pop-culture di kalangan anak-anak muda yang melek teknologi.
Apa itu Budak Cinta?
Menurut berbagai rujukan yang saya telusuri dari
berbagai artikel tidak ilmiah di Internet
Bucin
atau singkatan dari Budak Cinta adalah manusia-manusia yang (maunya) romantis,
tapi dengan daya berpikir nalar di bawah rata-rata. Dalam istilah kasarnya adalah
bahwa Manusia menjadi bucin adalah seseorang yang mau melakukan apa saja untuk
pasangannya bahkan sampai perlu mengorbankan apa saja agar bisa membuat
pasangannya bahagia, atau lebih kasar lagi Manusia yang hanya terlahir untuk
membahagiakan pasangannya.
Menurut pandangan saya sendiri, seseorang bucin
adalah seseorang yang sedang mengalami perasaan cinta namun memaksakan dirinya
untuk berbuat berlebihan agar sang pasangan merasa bahagia, dan seolah-olah si
bucin ini melakukan pengorbanan yang luar biasa padahal dirinya sendiri menjadi
korban itu sendiri.
Fenomena seperti ini banyak terjadi pada seseorang
yang nalar berpikirnya kurang matang, menjalani hubungan dengan pengorbanan
atas nama mencintai namun tidak menyadari bahwa hubungan tidak melulu soal
keterikatan antara dua manusia saja.
Dan ketika dia ditegur akan kebodohannya tersebut
alih-alih sadar ternyata malah kita kena amukan seorang bucin.
Dasar bucin...
Lalu apa yang mempengaruhi fenomena bucin ini, kalau
menurut diri saya sendiri ada berbagai faktor yang menyebabkan seseorang
menjadi bucin, 2 hal diantaranya adalah lingkungan
dan media sosial. Dua hal ini adalah faktor paling berperan dalam merubah
seseorang rentan menjadi bucin, kita bisa melihat bagaimana lingkungan yang
kita lihat sehari-hari khususnya pada anak-anak muda yang pembicaraan
sehari-hari tidak lepas dari ke-julid-an
tentang hubungan berpacaran dan kehidupan pribadi seseorang, apalagi menyangkut
keretakan sebuah hubungan yang membuat siapapun mendengarnya bisa saja menjadi
takut kalau hubungan yang ia jalani juga demikian, sehingga seseorang yang
memiliki hubungan tersebut akan melakukan apa saja demi sebuah hubungan
tersebut. Media sosial juga seperti itu,, sehari-hari di Instagram, Facebook,
Twitter dan Youtube, yang paling pertama dan hangat dibahas adalah lagi-lagi
tentang masalah percintaan dan asmara apalagi dengan meme-meme jomblo dan
berlebihannya qoutes-qoutes percintaan yang membuat makna cinta mengalami
pergeseran, dari situ saja mungkin sudah bisa menjadikan manusia-manusia
terbentuk benih-benih bucin seseorang tersebut, hmmmm...
Dalam bercinta memang kita tidak mengenal alasan
atau maksud tersendiri, cinta bisa saja diluar nalar dan tumbuh begitu saja,
namun dalam bercinta juga membutuhkan sebuah logika yang menjadikan manusia
tetap manusia yang memiliki akal untuk melanjutkan hidup yang semestinya..
Lalu, apakah bucin itu salah?
Kalau menurut diri saya sendiri, bucin tidak
sepenuhnya salah dalam berhubungan, namun yang menjadi masalah pada sebagian
orang adalah mereka akan merasa miris karena mereka bisa kehilangan seorang
sahabat atau teman yang dulunya bersama mereka namun pada saat dia menjadi
bucin akhirnya mereka seolah kehilangan dirinya.
Lalu untuk saya sendiri apa masalahnya?
Saya tidak mempermasalahkan siapapun yang menjadi
bucin yang penting ia tidak mengganggu kehidupan saya dan orang lain, silakan
menjadi bucin sesukamu, yang menjadi masalah adalah ANDA WARGA-WARGA BUMI YANG SELALU MERASA BENAR DALAM BERKOMENTAR, YANG
SELALU NYINYIRIN KEHIDUPAN ORANG LAIN DAN
MEMPERMASALAHKAN KEHIDUPAN ORANG LAIN DAN MENJADIKANNYA LELUCON BAGI
TEMAN-TEMAN ANDA.
Di lingkungan saya sendiri, Bucin menjadi bahan
candaan yang sebenarnya tidak valid, sedikit-sedikit dibilang bucin, sehingga
bucin mengalami pergeseran makna dari melakukan sesuatu yang ekstrim menjadi
sesuatu yang receh.
Sumber : https://mojok.co/apk/rame/list/5-ciri-ciri-bucin-alias-budak-cinta/ |
Tertawalah hujan biarlah aku menuliskan kata-kata
yang membawaku pada wajah-wajah yang menyadari betapa bodohnya saya menuliskan
pandangan tentang Bucin ini, ya lebih baik kita membicarakan mengenai Pilpres
yang sebentar lagi akan berlangsung, fenomena pilpres ini juga menjadi trend
perbincangan yang selalu muncul dimana-mana, namun bukan diskusi mengenai
politiknya yang menjadi perbincangan namun yang malah hangat-hangat dibicarakan
adalah pertengkaran maya antara 2 pendukung yang suci kandidat pemilu, jujur,
saya memang pendukung salah satu paslon yang akan melaksanakan pemilu yang
ditunggu-tunggu ini, namun saya bukanlah pendukung yang “norak” membela
mati-matian orang yang didukung, karena sama saja kita memberikan martabat kita
hanya untuk orang lain mengenai debat kusir yang isinya hanyalah kekosongan
semata, dan akhirnya dengan apa yang saya tulis ini saya juga sadar “kok,
pendukung paslon-paslon ini hampir sama ya dengan orang yang menjadi budak
cinta seorang pasangan, melakukan apapun untuk seorang yang ia anggap segalanya
baginya”
Lalu, pikiranku pun berhenti sampai situ saja,
biarlah kehidupan terus berjalan, yang aku nantikan adalah bagaimana hujan akan
turun, lalu kemudian ada matahari menyinari setelahnya, sambil aku memandang
foto seorang perempuan yang membuat aku melakukan segala cara untuk mendapatkan
dan membahagiakannya....What?? Dasar Bucin!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar