Masa depan yang cerah
adalah sesuatu yang sangat diidamkan semua orang, termasuk orang tua yang
memiliki harapan besar terhadap buah hatinya. Setiap kita dari warga Indonesia
siapapun dirimu, Imunisasi adalah hal yang pasti sudah pernah kita terima
sewaktu kita kecil, kecuali ada masyarakat tertentu yang masih takut untuk
mencoba sesuatu yang wajib ini.
Apa
itu Imunisasi?
Dilansir dari Buku Ajar
Imunisasi tahun 2015, Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Jadi, seorang anak yang
diberikan imunisasi berarti diberikan kekebalan ke dalam tubuhnya, agar
terhindar dari penyakit tertentu, atau paling tidak menurunkan risiko parahnya
terkena penyakit tersebut. Kita mengenal yang namanya “Vaksin”, nah, imun itu
sendiri dimasukan ke dalam tubuh dengan cara diberikan vaksin dengan cara
disuntik dan/atau diteteskan ke dalam mulut. Vaksin itu sendiri berisi antigen
berupa kuman yang sudah mati, atau masih hidup namun sudah dilemahkan, masih
utuh atau bagiannya yang telah diolah menjadi toksoid yaitu protein yang jika
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan perlindungan terhadap penyakit
tertentu. Jadi ingat vaksin itu sudah aman, karena kumannya sudah mati atau
sudah dilemahkan, bahkan juga telah diteliti oleh para ahli.
Mengapa Imunisasi itu Perlu?
Seperti yang dijelaskan
sebelumnya, Imunisasi itu sangat perlu, karena jika kekebalan itu sudah ada di
dalam tubuh kita, risiko untuk terjangkit penyakit tertentu menjadi kecil,
itulah yang sedang menjadi fokus pemerintah saat ini, sebenarnya sudah
disepakati bahwa ada tujuan umum dan tujuan khusus yang dibuat pemerintah, pada
intinya bahwa Imunisasi dapat menyelamatkan generasi penerus bangsa dari
berbagai penyakit infeksi yang mengancam nyawa, jadi hanya ada vaksin tertentu
yang diberikan kepada balita, yang dinamakan Imnusasi dasar, seperti Hepatitis
B, Tuberkulosis, Pertusis/Batuk Rejan, Difteri, Tetanus, Polio dan Campak.
Penyakit diatas merupakan pembunuh dan penghilang harapan anak-anak di negara
ini, yang pada masa dulu sudah menjadi wabah mematikan di Indonesia.
Ada beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan
vaksin, yaitu :
1. Difteri
Penyakit disebabkan oleh bakteri Corynebacterium dipthheriae yang
penularannya melalui kontak fisik atau bersentuhan dengan penderita dan melalui
udara, gejala yang bisa ditimbulkan adalah Radang Tenggorokan, Hilangnya nafsu
makan, demam ringan, dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada
tenggorokan dan tonsil/amandel.
2. Pertusis
Disebut juga batuk rejan merupakan
penyakit pada sistem pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis, penularannya bisa
melalui percikan ludar yang menyebar melalui udara dari batuk atau bersin,
gejala yang ditimbulkan yaitu Pilek, Mata Merah, Bersin, Demam, Batuk Ringan
yang lama-kelamaan menjadi parah dan menimbulkan batuk yang cepat dan keras.
3. Tetanus
Banyak dari kita sudah mengenal
penyakit ini, sesungguhnya penyakit ini disebabkan oleh Clostridium tetani yang menghasilkan neurotoksin, yaitu racun dari
bakteri tersebut yang menyerang sistem persarafan, sehingga gejala yang
ditumbulkan mulai dari kaku pada bagian tubuh tertentu hingga terjadinya
kejang. Tetanus ditularkan melewati kotoran yang masuk ke dalam luka yang
dalam.
4. Tuberculosis
(TBC)
Penyakit yang menyerang sistem
pernafasan ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosa yang menular
lewat pernafasan dari batuk dan bersin, gejala yang ditimbulkan secara khas
adalah batuk lama hingga berdarah, demam yang tidak terlalu tinggi, dan berat
badan berkurang.
5. Campak
Mungkin ada beberapa dari kita ada
yang sudah terkena penyakit ini, disebabkan oleh virus myxovirus viridae
measies, yang menyebar melalui udara yaitu dari percikan ludah dari bersin dan
batuk penderita, gejala yang ditimbulkan yaitu demam, bercak kemerahan,
batuk,pilek, konjungtivitis (mata merah) selanjutnya timbul bintik pada muka
dan leher, kemudian menyebar ke tubuh dan tangan serta kaki.
6. Hepatitis
B
Disebabkan oleh virus Hepatitis B
yang mengjangkiti hati (yang tersakiti), Hepatitis B ditularkan lewat darah,
suntikan yang tidak aman, transfusi darah, hubungan seksual, dan bisa juga dari
ibu ke bayi yang dikandungnya. Gejala yang ditimbulkan yaitu merasa lemah,
gangguan perut, gejala flu, urin menjadi kuning, kotoran menjadi pucat, dan
kekuningan di seluruh tubuh.
7. Polio
Lebih dikenal di dunia kedokteran
sebagai Poliomielitis, disebabkan oleh virus polio 1, 2 atau 3. Secara klinis
menyerang anak di bawah umur 15 tahun dan menderita lumpuh layu akut.
Ditularkan lewat kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Gejala yang
ditimbulkan demam, nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama
8. Influenza
tipe B
Influenza jenis ini merupakan
penyakit yang disebabkan Bakteri Hemofilus
Influenza tipe B (Hib) menimbulkan infeksi dibeberapa organ manusia,
seperti meningitis, epiglotitis, pneumonia, artritis dan selulitis, banyak
menyerang anak dibawah umur 5 tahun, terutama pada usia 6 bulan – 1 tahun.
Ditularkan lewat sistem pernafasan. Pada organ di otak dapat menimbulkan
meningitis gejala ditimbulkan demam, kaku pada leher, sampai hilangnya
kesadaran. Pada paru-paru menyebabkan pneumonia atau infeksi paru dengan
gejalanya demam, sesak, retraksi otot pernafasan, terkadang menimbulkan gejala
sisa seperti kerusakan alat pendengaran.
Penyakit diatas merupakan penyakit
yang dapat dicegah dengan Imunisasi Dasar yang dicanangkan pemerintah. Ada
beberapa penyakit lain yang dapat dicegah juga dengan Vaksin yaitu Human
Papiloma Virus yang dapat menyebabkan penyakit Cacar dan Hepatitis A.
Kapan Imunisasi Dasar diberikan?
Ada pun jadwal seorang anak
diberikan imunisasi dasar yang wajib diberikan, yaitu
Yuk, kita bahas...
Vaksin
Hepatitis B
Vaksin ini berisi virus inaktif
artinya virusnya sudah mati atau aktif, berasal dari HbsAg, antigen yang
berasal dari virus Hepatitis B.
Diberikan secara intramuskular atau
disuntik pada lengan atas atau paha atas samping sebelah kanan, pada umur 0-7
hari, selanjutnya diberikan pada setiap umur 1 bulan bertambah, efek yang
didapatkan setelah diberikan suntikan biasanya hanya gejala ringan yang
biasanya hilang dengan sendirinya.
Vaksin
BCG (Bacillus Camette Guerin)
Vaksin ini berisi bakteri Mycobacterium bovis yang dilemahkan, untuk
memberikan kekebalan terhadap infeksi TBC. Vaksin ini diberikan pada umur 1
bulan, diberikan dengan cara disuntik pada lengan kanan atas, efek yang terjadi
biasanya timbul bisul kecil yang berkembang menjadi luka ulserasi pada bekas
suntikan yang terbentuk pada 2-4 bulan setelahnya, kemudian sembuh perlahan
walaupun masih ada bekas jaringan parut, namun tidak berbahaya.
Vaksin
DPT-Hb-HiB
Imunisasi selanjutnya diberikan
dengan vaksin yang didalamnya ada beberapa jenis penyakit yaitu
Difteri-Pertusis-Tetanus (DPT), Hepatitis B, dan Influenza tipe B yang inaktif
atau sudah mati. Vaksin ini diberikan pada bayi yang berumur 2 bulan dan
seterusnya pada jarak waktu 1 bulan sampai imunisasi yang ketiga.
Vaksin diberikan dengan cara
disuntik pada paha atas samping dengan dosis 0,5 ml. Efek yang muncul hanya
reaksi pada tempat bekas suntikan yaitu bengkak, kemerahan dan nyeri, paling
berat sampai demam tinggi, untuk mengatasi hal itu biasanya ditangani dengan
minum ASI lebih banyak, kompres air dingin pada bekas suntikan, berikan obat
penurun panas sesuai dosis, dan kalaupun tidak sembuh dan semakin parah bawalah
ke dokter.
Vaksin
Polio
Imunisasi selanjutnya yang
diberikan adalah Vaksin Polio untuk memberikan kekebalan pada poliomyelitis,
vaksin ini berisi 3 tipe virus, dan memiliki 2 jenis vaksin, yaitu ada yang
diberikan melalui mulut/oral disebut OPV (oral polio vaccine) yang diberikan
dua tetes yang dihitung 1 dosis, dan ada juga IPV (innactive polio vaccine)
yang diberikan pada paha atas sebanyak. Imunisasi Polio diberikan 1 bulan, lalu
dilanjutkan dengan jarak minimal 1 bulan, sampai 4 x pemberian.
Vaksin
Campak
Campak merupakan penyakit yang juga
banyak menyerang anak di Indonesia, tentunya dengan adanya vaksin Campak akan
mencegah terjadinya serangan campak. Vaksin ini diberikan pada usia 9 bulan,
berisi virus campak yang sudah dilemahkan, untuk menggunakannya harus
dilarutkan dulu dengan pelarut “Aquabidest” sebanyak 5 ml pada setiap 10 dosis,
dan 10 ml pada setiap 20 ml, pada 1 dosis berisi 0,5 ml. Disuntikkan pada
lengan atas bagian kiri. Reaksi yang terjadi setelah disuntik biasanya timbul
kemerahan dan demam selama 3 hari, namun hanya terjadi kemungkinan 15 %.
Tambahan vaksin yang baru saja menjadi
viral yaitu MMR.
Vaksin
MR (Measles, Rubella)
Vaksin ini merupakan kombinasi dari
2 penyakit yang sejenis yaitu campak dan campak jerman. Campak jerman tidak
seberat campak biasa, namun yang menjadi perhatian jika terjangkit pada ibu
hamil akan menyebabkan kecacatan pada janin bahkan keguguran. Vaksin dapat
diberikan usia 9 bulan, atau jika sudah diberikan campak, nanti diberikan pada
imunisasi rutin yaitu usia 18 bulan, dan 1 SD/sederajat.
Layaknya Superhero di dunia nyata,
Imunisasi menjadi penyelamat kehidupan manusia yang memiliki berjuta misteri,
pencegahan menjadi hal yang efektif bagi manusia agar terhindar dari suatu
penyakit. Di atas aku hanya menjelaskan mengenai Imunisasi Dasar, yang merupak
pondasi bagi kesehatan di masa depan anak-anak. Dari data yang dilaporkan Datin
2015, bahwa cakupan Imunisasi di Indonesia masih sangat rendah padahal sudah
berangsur naik, dan juga ada perbedaan data dari cakupan imunisasi dan laporan
dari kementrian, ini menjadi kendala pemerintah yang menggunakan data untuk
menyempurnakan program Imunisasi yang sangat penting ini. Ditambah ada juga
masyarakat yang masih takut dengan anaknya diberikan vaksin karena berbagai
alasan, ini juga menjadi pekerjaan rumah pemerintah dan agen kesehatan untuk
bisa mengedukasi masyarakat terkhusus akses kesehatan yang belum memadai di
daerah.
Terimakasih telah menyimak,
Adams Sophiano.
"Selamat siang Bos ��
BalasHapusMohon maaf mengganggu bos ,
apa kabar nih bos kami dari Agen365
buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Silahkan di add contact kami ya bos :)
Line : agen365
WA : +85587781483
Wechat : agen365
terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"