Jomblo
itu Pedih, Jenderal !
Mungkin dari semua
teman-teman yang membaca ini sudah tidak asing dengan kata populer ini, bukan
“mungkin” lagi sih tapi “pasti”. Karena istilah ini merupakan istilah yang
paling populer pada jaman ini apalagi di kalangan anak-anak ABG.
Sebelumnya nih semua
tulisan dari postingan ini hanya sekedar pandangan dari penulis, jadi gak usah
terlalu dibawa perasaan apalagi bagi teman-teman yang sudah mengenal penulis.
“Ah, sok jomblo adam
ni, padahal cewenya banyak”
“Ngenes amat hidupnya”
“Pencitraan”
Oke, lupakan mengenai
pemikiran terhadap diri sendiri
Kita bahas masalah
jomblo
Jomblo adalah seseorang
yang tidak memiliki pasangan atau kekasih
Kata jomblo memang
tidak ada dicantumkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dan ternyata jomblo
asalnya dari kata Jomlo yang berasal
dari bahasa Sunda, dan sudah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia. Kata ini
digunakan untuk menyebut perempuan yang sudah tua namun belum menikah atau
memiliki pasangan. Nah, seiring perkembangan jaman, kata Jomblo memiliki
perluasan makna menjadi seseorang laki-laki maupun perempuan yang belum
memiliki kekasih atau pasangan
Dan karena orang yang
tidak memiliki kekasih itu dianggap sendiri atau kesepian maka identik dengan
sesuatu yang negatif semacam “ngenes” atau “pedih”.
Oke..
Terus...
Jadi, ya banyak
dikalangan anak muda menjadi mengerti bahwa Jomblo itu seperti aib yang harus
"dibasmi" atau sesuatu yang harus "dihilangkan" dan memunculkan rasa kasihan dari
temannya, apalagi di jaman sekarang banyak lelucon-lelucon, meme-meme dan video
lucu yang semakin memojokan kejombloan itu sendiri, sehingga banyak anak-anak
muda nih kebelet nyari pacar, kalau sudah dapat pacar jadi dianggap gak
kesepian , bisa romantis kaya di sinetron dan film-film, dan menjadi hits
pasangan teromantis di sosial media.
Trus apakah benar
“Jomblo itu Pedih” ?
Ada yang beranggapan
bahwa kalau dia tidak punya pasangan lebih memilih dipanggil single, karena
Single itu pilihan tapi Jomblo adalah nasib, ya terus apa bedanya kan sama-sama
tidak punya pasangan juga, oke deh kita disini tidak usah membicarakn yang
berat-berat.
Bahwa intinya banyak
kalangan sekarang sudah teracuni oleh pemikiran atau doktrin yang populer di
televisi ataupun media sosial, misalnya dari sinetron, film, novel picisan,
bahkan lelocon di akun media sosial. Sehingga itu semua memunculkan pemikiran
yang juga dibentuk oleh kekaguman kita terhadap apapun yang kita sukai lewat
televisi kemudian memunculkan kerugian terhadap diri kita sendiri. Dari semua
itu akan memunculkan sugesti bahwa jomblo itu gak gaul, sehingga kita pun
kebelet nyari pasangan. Namun, apapun yang dibawa oleh media belum tentu semua
benar.
Lalu
Bicara jomblo pasti
kita akan berbicara masalah Pacaran.
Pacaran...
Sebenarnya adalah
hubungan yang serius memiliki komitmen bertujuan mempersiapkan diri untuk
pernikahan. (Menurut beberapa referensi)
Terus ngapain kita
pacaran kalau pada akhirnya putus atau berakhir ya begitulah pengaruh dari
lingkungan, masyarakat atau media yang membuat bahwa pacaran itu untuk ajang
anak muda yang wajar atau kekinian, dan juga banyak yang salah mengartikan
cinta sehingga menimbulkan kesan bahwa cinta itu buta, saking butanya secara
tak sadar membawa mereka main gelap-gelapan, dan akhirnya..........
Ya, walaupun penulis akui bahwa dari dulu sukanya
gonta-ganti dan gak konsisten. Dan ingat pacaran hanyalah status bukan perasaan
yang mengikat antara dua hubungan atau relasi.
Kita balik lagi nih, ke
bahasan Jomblo ada banyak alasan bahwa Jomblo itu pedih adalah sesuatu yang
SALAH. Berikut beberapa alasannya
Jomblo itu memang tak memiliki pasangan yang harus
kesana-kemari ikut aturan emosional dari pasangannya sendiri, namun ada satu
keunggulannya bahwa jomblo itu BEBAS, ya kita mau jalan dengan siapa tak ada
yang melarang, mau melakukan apapun juga tidak ada yang menghambat, hanya diri
kita sendiri yang membuat aturan karena sesungguhnya kita yang mengenal apa
yang baik bagi diri kita.
Jalan adalah hal wajib yang harus dilakukan anak-anak
yang sedang memadu kasih, apalagi kalau rindu sedang menghantui, nah biar
romantis juga gak mungkin kalau hanya merogoh kocek yang sedikit pasti kita
membutuhkan berapa banyak uang yang harus disediakan. Bagi Jomblo hmmmm gak
perlu deh kita keluarkan hanya untuk menyenangkan sang pujaan hati, kita bisa
berhemat dan kalau akhir bulan bisa kembali ditabung untuk bulan depannya lagi,
atau mau beli ini itu kalau ada sesuatu yang kita cari.
Mengisi kejombloan kita sangatlah menyenangkan kalau kita
bisa berkenalan dengan teman baru, bukan dari media sosial saja, namun dunia
nyata, karena kita bisa menambah wawasan dengan berkenalan dengan
individu-individu yang memiliki sifat yang beranekaragam. Seperti ada istilah
bahwa media sosial itu mendekatkan yang jauh, namun menjauhkan yang dekat, kita
secara tak sadar bahwa kita kurang memperhatikan lingkungan sekitar kita, kita
banyak bereksplarasi dengan dunia yang sebenarnya tidak berhubungan dengan
kita, maka dari cobalah tinggalkan smartphonemu, sapalah orang disekitarmu,
nikmatilah kejombloanmu.
Jomblo dengan dunia yang tidak terikat dengan aturan sang
kekasih, kita bisa mencoba hal-hal baru yang dapat mengembangkan diri kita,
misalnya menulis, belajar sains, membuat video, bergabung di komunitas, dan
lain-lain. Carilah pengalaman sebanyak-banyaklah bukan dari layar LCD tapi dari dunia nyata yang seutuhnya, karena dunia maya mungkin banyak rekayasa yang ditampilkan. Pokoknya temukan basicmu sepuasnya.
Ingin memiliki hubungan pacaran yang serius harus siap-siap menghadapi masalah dari pasangan, oleh karena itu jika tidak siap menghadapinya atau malah takut disakiti atau menyakiti, maka jadilah jomblo. Karena keuntungan untuk menjadi jomblo adalah kalian akan terhindar dari masalah emosional atau masalah yang berdampak pada yang lebih besar, sehingga mungkin kalian hanya akan menghadapi masalah dengan sahabat atau relasi yang lain.
Nah, disini bukan berarti bahwa penulis memojokkan yang
pacaran. Pacaran itu sebenarnya tidak salah asalkan dijalani dengan komitmen
dan serius, namun sebelum itu kita harus mempersiapkan diri kita agar menemukan
dia yang pas atau jodoh yang menemani kita nantinya. Kita pasti ingin
mendapatkan jodoh yang baik dan sesuai dengan kriteria kita, namun apakah
mungkin kita mendapatkan pasangan yang sesuai dengan kriteria kita namun kita
sendiri malah belum memperbaiki diri. Disini penulis sangat terinspirasi dari
pemikiran pujangga diluar sana yang mengatakan bahwa Jodoh itu adalah cerminan
diri. Ketika kita menginginkan yang terbaik untuk kita namun kita harus
bertanya apakah kita sudah pantas untuk mendapatkannya. Dan seperti yang sudah dijelaskan pada poin ke 5 bahwa pacaran itu banyak sekali masalahnya mungkin ada baiknya kalian harus mematangkan diri dulu agar bisa menghadapi banyak persoalan di masa pacaran nantinya. Oleh karena itu Jomblo
adalah bukan masa-masa kita untuk ngenes atau merasakan kesendirian namun
mempersiapkan pasangan kita, tidaklah harus kita terburu-buru untuk itu dan
juga ingat jangan memaksakan cinta.
Jadi, Nikmatilah masa Jomblo kalian, kesampingkanlah rasa gengsi atau rasa malu karena tidak punya pacar. Karena Jomblo itu bebas berekspresi.
Salam Jomblo
Adams Sophiano