Berbicara mengenai Bhinneka Tunggal Ika
yang merupakan semboyan pada Burung Garuda Pancasila membuatku kembali berpikir
kepada mereka yang membangun negara ini pada zaman penjajahan, aku tidak bisa membayangkan
bagaimana dulu bangsa kita dijajah oleh bangsa yang eropa yang ingin mengambil
kekayaan alam kita yang sangat banyak, kita menderita di tanah nenek moyang
kita sendiri namun harapan akan kemerdekaan mengalahkan ketidakmustahilan,
akhirnya dengan satu pikiran dan cita-cita bangsa kita terbebas dari belenggu
penjajahan walaupun dikorbankan dengan nyawa dari pahlawan yang gugur. Dan
sekarang salah satu warisan mereka adalah Pancasila, yang merupakan hasil
pikiran dan pandangan yang berbeda-beda dirangkum menjadi satu berdasarkan ciri
khas Indonesia di jaman dulu.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pada kaki
burung garuda bukan sekedar kalimat yang menjadi penghias dan selalu kita sebutkan
pada momen-momen tertentu namun kurang dalam tindakan, namun kenyataan bangsa
dan negara kita sekarang ini secara tidak langsung kembali mempertanyakan,
apakah benar kita satu dalam perbedaan ? Lalu mengapa ada yang bilang mayoritas
dan minoritas ? Mengapa ada yang selalu menyebut Pribumi ? padahal dulu kita
sudah sepakat apapun yang terjadi kita tetap satu bangsa siapapun kamu kalau
kamu warga Indonesia kita adalah Bhinneka dalam Satu Ikatan.
Tuhan memiliki sebuah rencana yang mulia
nan indah sehingga Indonesia merupakan sebuah negara yang unik bagaimana tidak,
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, tersebar dan berjejeran
pulau nan pulau sepanjang garis khatuliswa, bahkan wilayah Indonesia sendiri
yang mendominasi adalah wilayah laut bukan pulau, yang tidak habis kita
telusuri seluk beluk maupun misteri di dalamnya. Berbeda dengan negara lain
yang kebanyakan memiliki wilayah daratan yang luas. Indonesia diduduki oleh
ribuan etnis dan budaya yang berbeda namun bisa dipersatukan yang kita bisa
bayangkan betapa susahnya menggabungkan ribuan macam orang yang berbeda.
Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang banyak dan berpotensi menjadi
negara yang mandiri. Dan juga Indonesia memiliki 6 Agama yang berbeda yang
toleransinya masih terjaga. Melihat fakta-fakta itu saja membuat kita terkesima
sebagai seorang yang diciptakan Tuhan, kita pasti selalu mengucap syukur atas
karya luar biasa sang Kuasa, dan kita patut berbangga hidup di Indonesia.
Namun ketika kita melihat ke dalam akan
bangsa ini mulai terlihat tanda-tanda perpecahan yang muncul karena perbedaan yang
menampakan kesombongan akan identitas dari diri atau kelompoknya, sehingga
berpotensi menimbulkan perpecahan yang berujung kerusuhan yang anarkis.
Mungkinkah karena semakin majunya jaman membuat kita tak terlihat keren jika
mengikuti keunikan bangsa kita sendiri, patut diakui kita memang tertinggal
dalam hal teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan yang menjadi dogma dalam
kehidupan anak muda Indonesia, yang membuat nasionalisme kita keruh dan
terkikis. Sehingga berujung tak mau peduli dengan lingkungan sekitar dan mau
seenak sendiri dalam menjalani kehidupan.
Melalui Hari Pancasila tanggal 1 Juni
2017 kita kembali diingatkan bahwa bangsa kita pada dasarnya jauh lebih keren
dari bangsa lain. Dasar Negara kita Pancasila yang berisi lima dasar dalam kehidupan
kita yang saya lihat merupakan ukuran sempurna sebuah bangsa dalam negaranya
bagaimana tidak bangsanya bebas dalam beragama, mempunyai keadilan dalam
masyarakat, mencintai tanah airnya, semua masalah diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat, memiliki rasa toleransi dalam beragama. Dan Pancasila
sudah final, semua sudah disepakati bersama seluruh perbedaan di negara kita
dan menjadi rumah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hidup kita dijamin
oleh dasar negara kita karena berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 pemerintah
menjamin keadilan sosial, jika ada yang mengancam kehidupan kita dengan
berbagai ancaman patut ditindak secara adil. Begitupun siapapun yang berani
mengganti dasar negara yang sudah hidup beribu tahun bersama manusia Indonesia
tidak pantas berada di negara kita, begitulah... karena dasar adalah pondasi
rumah kita jika dia mencabut atau menghancurkannya maka wajib dimusnahkan.
Pancasila
juga mengingatkan kita akan betapa bangganya kita menjadi orang Indonesia,
karena sudah disebutkan diatas kita memiliki kekayaan alam yang menjadikan
bangsa lainpun ikut terkesima akan negara kita, namun kita sulit untuk
memperhatikan kekayaan potensi kita Indonesia, mengapa ? karena bangsa lain
sudah berhasil dalam memajukan manusianya kita masih membicarakan hal-hal dasar
semacam ideologi yang berbeda, hukum yang tak berkeadilan, dan lain-lain.
Padahal kalau kita mulai mau melihat sisi baik negara kita, maka kitapun akan
kagum dan bangga seakan mulut pun berbicara dengan lantang “Aku Indonesia”
kepada bangsa lain, dari rasa itu melahirkan niat untuk merubah bangsa kita dan
memperbaiki untuk kepentingan bangsa kita sendiri agar kekayaan alamnya dapat
dinikmati secara baik untuk sesama dan dunia, akhirnya akan seperti yang
dikehendaki agama kita masing-masing.
Kita tak bisa memilih menjadi bangsa apa
kita dilahirkan, juga kita tak pernah menginginkan memilih memeluk agama apa
dilahirkan, namun percayalah bahwa itu semua adalah kehendak Tuhan yang maha
kuasa, ketika kita dilahirkan di lingkungan dan di negara mana kita lahir wajib
kita menjaga dan memeliharanya. Kondisi bangsa sekarang yang termakan isu SARA
hanya karena perbedaan dalam Pilkada menjadi masalah besar yang harus kita hadapi
bersama, Pancasila mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dalam semboyan
Bhinneka Tunggal Ika, dimana dijelaskan bahwa siapapun kita, agama apapun kita,
suku apapun kita, dimanapun kita tinggal kita adalah satu dalam keanekaragaman.
Kondisi bangsa sekarang ini adalah
sebuah panggilan kepada kita manusia Indonesia untuk memperbaiki dan merubah
mind-set maupun mental Indonesia menjadi maju agar melawan serta menyadarkan
mereka yang tidak menyukai adanya perbedaan di negara Indonesia. Dengan
mensyukuri setiap kehidupan yang diberikan Tuhan kita bisa mencintai diri kita
sendiri, ketika kita mencintai diri kita sendiri pasti selalu berkaitan dengan
mencintai keluarga kita sendiri, kemudian lingkungan kita pun ingin kita rubah
menjadi bersahabat agar masyarakatnya menjadi lebih baik, ketika kita sudah
peduli dengan lingkungan masyarakat maka kita akan mencintai negara kita
sendiri dengan melakukan banyak hal.
Berkaryalah untuk Indonesia apapun
pekerjaanmu, kita punya peran masing-masing di kehidupan kita, jadi guru untuk
mendidik, jadi dokter untuk menyembuhkan, jadi tenokrat untuk merancang dan
membangun rumah bagi masyarakat, semua yang kita lakukan baik adanya agar hidup
bangsa bisa terjamin di Indonesia.
#SayaIndonesia
#SayaPancasila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar