Selamat Hari Pendidikan Nasional |
Mei 2017 Hmmmm
ternyata kita sudah memasuki perjalanan dalam pertengahan tahun 2017 ya
kawan-kawan, begitu banyak harapan di masa depan yang banyak ingin kita capai,
bagi saya ini merupakan hal yang luar biasa karena saya menjadi terus bergerak
karena ada harapan besar di masa depan. Nah ditengah perbaikan proposal
penelitian saya atau bahasa gaulnya “Revisi” tiba-tiba ada sedikit ilham untuk
menulis sebuah gagasan. Apa ya ? Hmmm let’s go
Masa sekarang
adalah hasil dari yang kita lakukan dari masa lalu dan bisa berdampak
memungkinkan bagi masa depan ya akhir-akhir ini saya terlalu terobsesi dengan
garis-garis waktu.
Berbicara
mengenai waktu saya sedikit meneliti tentang kehidupan jaman modern yang
semakin maju ini atau hmmmm mungkin malah susah membedakan yang mana maju yang
mana mundur. Umur kita semakin bertambah, peradaban sudah berubah, lingkungan
yang hidup bersama kita pun tak sadar telah berbeda, namun yang paling
kelihatan menurut saya adalah “Teknologi”.
Well, betul ,
Teknologi sudah semakin canggih sungguh membuat kita seharusnya mudah untuk
bekerja ini itu, namun ..... ya seperti yang saya lihat bahkan terhadap diri
saya sendiri karena terbuai dengan belaian kemudahan membuat kita menghabiskan
waktu untuk terus terjaga dalam pusaran dunia maya.
Salah satu
pengguna media sosial terbanyak di dunia adalah di kawasan Asia Tenggara yaitu
Indonesia, yang saya lihat masyarakat Indonesia kebanyakan sekarang ini sudah
kecanduan dengan teknologi bahkan membuat kemudahan ini menjadi berbahaya bagi
segi apapun contohnya dengan penyebaran berita “Hoax” yang membuat kita menjadi
resah dan gelisah bahkan bisa menimbulkan perpecahan bangsa. Sementara itu
pemuda dan remaja memiliki kebiasaan yang konsumtif , salah satu faktornya
adalah karena kita senang untuk ikut dalam istilah “Kekinian”. Apapun itu yang
keren dan trendy harus diikuti kalau ketinggalan siap-siap kena stigma “ketinggalan”
sehingga timbullah rasa malu dalam norma sosial. Budaya tersebut sangat melekat
di masyarakat Indonesia akhir-akhir ini ya mungkin semenjak hadirnya teknologi
handphone lalu media sosial, apapun yang “kekinian” haruslah diikuti agar
mendapat pengakuan keren walaupun harus mengorbankan rasa, cinta dan nyawa.
Bahkan jati diri kita pun dihapus oleh diri kita sendiri.
Remaja dan
Pemuda ya saya mengerti ego, emosi dan cara berpikirnya pun masih menggebu-gebu
karena itu apapun yang keren harus ikut. Disini peran pendidikan sangat penting
kebetulan nih baru aja kita memperingati Hari Pendidikan Nasional, yang
harusnya mengingatkan kita arti dari pendidikan sendiri yaitu berbagi ilmu
bukan sekedar mengajar dan mengajar namun juga mendampingi.
Kembali lagi
berbicara mengenai kemajuan teknologi yang membuat masyarakat banyak menyukai
berbagai barang canggih yang harusnya tidak perlu mereka punya namun karena
yang saya bicarakan tadi maka laris manislah produk luar ke dalam negeri kita, Padahal
kebanyakan hal semacam ini sebenarnya hanyalah bersifat sementara dan semu semata,
kita menjadi lupa waktu, materi kita habis, dan tanpa sadar menyusahkan diri
kita hanya untuk mengejar gengsi di dunia ini. Bukan bermaksud menghakimi
teknologi atau semacamnya disini adalah bentuk pandangan saya mengenai hal
disekitar kita, bahwa candu itu tidak baik, segala macam sesuatu yang berlebihan
itu adalah racun. Well, pemerintah harusnya memiliki perhatian khusus disini
mengajarkan hal yang baik kepada generasi melalui pendidikan yang sesuai dengan
Ideologi kita Pancasila, yang bukan hanya mengedepankan biaya dan fasilitas
namun lebih ke kemajuan berpikir dari yang di didik di sekolah.
Well sedikit
saja yang dapat saya ungkapkan
Adams Sophiano
5 Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar