Simpang tiga Hayaping |
Hayaping merupakan sebuah desa atau perkampungan di
pedalaman Kalimantan Tengah tepatnya di Kabupaten Barito Timur dan merupakan
ibukota Kecamatan Awang, mungkin kalau teman-teman ingin mengunjungi Hayaping
harus menempuh jarak yang cukup jauh baik dari Ibukota Provinsi Kalimantan
Tengah, Palangkaraya,, ataupun dari Banjarmasin, melewati jalur daratan, Hmmmm bagi
yang tidak suka dengan rimbunnya hutan dan perkebunan jangan harap bisa
bertahan ditempat ini. Hahaha ya begitulah tetapi namanya kampung halaman
tercinta tidak dapat kita pisahkan dari jati diri kita masing-masing meski
sejauh mana kaki melangkah..
Terus ? ada apa dengan Hayaping ? apa sih yang menarik ?
mungkin itu adalah pertanyaan yang ada dalam benak teman-teman yang membaca
tulisan saya ini… oke guys.. setiap sesuatu hal pasti punya keunikan
masing-masing, suatu tempat pasti ada cerita tersendiri tergantung dari
bagaimana kita menyikapi sesuatu, kasih contoh nih Palangkaraya merupakan kota
yang biasa saja namun setelah punya permasalahan mengenai kabut asap kebakaran
hutan kemarin , mendadak Palangkaraya menjadi sorotan Nasional..
POHON KARET
Ketika kita memasuki perkampungan pasti yang kita lihat
adalah pohon karet yaa… dikarenakan masyarakat dari Hayaping ini mayoritasnya
sebagai petani karet baik sebagai usaha utama maupun usaha sampingan, namun
yang aku lihat dari segi manapun bertani karet merupakan bagian hidup
masyarakat Dayak Maanyan sehingga menjadi kebudayaan bagi kami disini yaaa
tidak heran misalnya kami orang-orang disini yang tidak bisa menyadap karet
wahhh siap-siap malu dan merupakan suatu hal yang tidak biasa guys, mudah-mudahan
semakin maju zaman tidak mengikis budaya ini yaa guys…
KEPERCAYAAN
Mayoritas di Hayaping
merupakan penganut agama Kristen disusul agama Hindu Kaharingan, dan agama
Islam, nah disini juga terdapat keunikan juga dalam hal penyebutan agama
kepercayaan guys kalau Kristen orang Maanyan sering menyebutnya Agama Wa’u
dalam arti agama baru dikarenakan di masyarakat Dayak penyebarannya baru, dan
agama Hindu Kaharingan disebut Agama Lawah dalam arti Agama Lama karena lebih
dahulu dianut oleh masyarakat Dayak Maanyan sendiri. Tetapi terlepas dari itu
semua masyarakat di Hayaping selalu terbuka dan hidup damai, tenteram, tidak
membeda-bedakan asal-usul, agama atau pun perbedaan diantara yang lainnya.
SELERA MUSIK
Selera musik setiap orang mungkin berbeda-beda, namun pada masyarakat
pasti ada yang namanya music pemersatu, termasuk juga untuk kami warga Hayaping
dan sekitarnya mempunyai music yang mempersatukan yaitu music Dangdut, yess
everyone like dangdut apalagi kalau liriknya menggunakan Bahasa Dayak Maanyan
akan makin seru dan juga mengakrabkan, tetapi sebagai masyarakat yang erat
kebudayaannya, masyarakat Hayaping sangat menyukai dengan alunan music
tradisional Dayak Maanyan, yang menggunakan alat musik Kangkanung, Katambung,
Gong, dan lain-lain.
KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT
Kami sebagai warga perkampungan sangat erat dengan
Kebudayaan dan Adat istiadat Dayak Maanyan, ya tentu saja… dulu di Hayaping
ayahku punya sanggar tari Nansarunai Wa’u, yang menjadi wadah kreativitas
pelestarian budaya asli Barito Timur, siapapun yang ingin belajar menari dan
memainkan alat music bisa datang kesana, walaupun sanggar tersebut sudah lama
bubar namun tetap menjadi kenangan bagi masyarakat Barito Timur. Selain itu
masyarakat Hayaping kaya akan adat istiadat yang erat kaitan dengan agama
Kaharingan yaitu “Ipaket” yaitu memberikan sesajen kepada “penjaga” kampung,
karena konon setiap desa/kampung mempunyai penjaganya sendiri. Selain itu ada
juga yang namanya “Miya Misaya” yaitu upacara pengantaran arwah orang yang
sudah meninggal upacara ini dianut oleh agama Kaharingan, dan masih banyak lagi.
LIANG SARAGI, KEINDAHAN YANG TERKUBUR
Hayaping dan sekitar desa kami ini menyimpan keindahan yang
tak kalah menarik dengan tempat-tempat lain, baik dari hutan yang kaya,
buah-buahan berlimpah, dan yang paling menjanjikan untuk tempat berkunjung
adalah Liang Saragi. Dulu Liang Saragi adalah salah satu tempat terfavorit
sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat di kecamatan Awang bahkan Kalimantan
tengah, karena menyimpan keindahan goa-goa yang besar dan penuh misteri,
keindahan hutan yang lebat , dan tempat ini juga mengandung cerita legenda
beberapa masyarakat percaya bahwa dulu tempat ini adalah suatu Kerajaan kecil
yang terkena bencana sehingga berubah menjadi goa-goa bebatuan, terlepas dari
legenda ini semua itu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan
pengunjung yang dating, sayangnya sekarang Keindahan tersebut terkubur karena
suatu permasalahan antara pemerintah dan pemilik lahan Liang Saragi ini, yaa
banyak yang berharap bahwa tempat ini kembali dibuka agar menjadi wadah
alternatif untuk menghibur masyarakat Barito Timur dan sekitarnya.
YANG NGANGENI
Terhitung sejak 2011 sampai 2016 sudah kurang lebih 5 tahun
aku meninggalkan kampung halaman tercinta ini untuk sebuah proses meraih mimpi.
Dan pastinya pada akhir semester pasti ada rencana untuk segera pulang agar
dapat beristirahat di kampung halaman tercinta, entah seberapa jauh perjalanan
tetapi yang namanya kangen dengan sanak keluarga “jarak dan waktu pasti kan
tertempuh”. Apa sih yang kamu rindukan, a ? yang jelas pasti orang tua yang
selalu menghidangkan masakan “Marauh”,
jangan lupa juga “omelan” yang pasti akan menambah kelezatan liburan
hahaha.. kenangan yang tak kunjung terlupakan, dan pastinya adalah buah-buahan
yang berlimpah pada saat musim buah, Hayaping atau Kecamatan Awang menjadi
salah satu penghasil buah-buahan berlimpah di Kabupaten Barito Timur, seperti
Durian dan sejenisnya, cempedak atau bahasa Inggrisnya “Nanakan” tak kalah
berlimpah disini pasti menjadi buah yang wajib dikonsumsi dalam bentuk apapun
disini, dan yang paling penting adalah kedekatan dan keakraban kita dengan
masyarakat yang tak kita dapatkan di kota-kota besar yang pastinya di kota
besar adalah nongkrong ala anak gaul bersama teman-teman hahaha… entah mengapa
menurutku yang paling measyikan adalah saat kita menciptakan suasana
kekeluargaan dengan sederhana. Ya begitulah dimana kita lahir disitu kita
diciptakan jati diri kita yang sesungguhnya.
Sungai Awang, sungai yang mengaliri hampir seluruh Kecamatan Awang |
Tulisan ini sebagai bentuk rasa cinta dengan kampung
tercinta dan kekakayaan di Indonesia.. Trimakasih semoga tulisan ini
bermanfaat. Keep Metal \m/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar